Sesungguhnya Aku Percaya Akan Melihat Kebaikan Tuhan Di Negeri Orang Orang Yang Hidup
RSS

Melihat kebaikan Tuhan

keadaan hidup yang sering kali tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan membuat kita meragukan kebaikan Tuhan dalam hidup ini. Kita selalu melihat sisi buruk dari setiap peristiwa yang membuat kita mulai ragu2 bahwa Tuhan akan campur tangan dalam hidup kita.


Dalam setiap peristiwa selalu ada yang namanya kebaikan Tuhan buat kita anak2Nya. Belajarlah untuk bisa melihat kebaikan Tuhan, Percayalah bahwa Tuhan sanggup memakai apapun juga di sekitar kita untuk menyatakan kebaikanNya. waktu kita bisa mengenal kebaikanNya dalam hidup kita, maka kita pasti akan bisa mempercayaiNya. kalau kita percaya maka kita bisa menikmati semua kebaikan Tuhan itu.


Dalam mazmur 23 Daud menggambarkan kebaikan Tuhan buat dirinya. Daud sangat mengerti kebaikan Tuhan karena dia belajar sejak dari mudanya waktu dia mulai mengembalakan domba2, dia banyak berhadapan dengan musuh2 yang selalu siap berhadapan dengannya, dan dari sana dia belajar mengenal kebaikan Tuhan dalam setiap peristiwa yg dia lalui , hal itu juga yang menuntunnya untuk selalu berani dalam menghadapi lawan2nya, termasuk goliat si raksasa, karena daud sadar selalu ada kebaikan Tuhan.


Ada sebuah artikel yang menggambarkan kebaikan Tuhan buat kita


Ada dua orang bepergian bersama. Mereka membawa seekor keledai untuk membawa barang-barangnya, obor untuk menerangi jalan di malam hari, dan seekor ayam yang merupakan kawan si keledai.


Satu dari pria itu sangat beriman, sedang yang satunya seorang atheis. Sepanjang jalan mereka berbicara mengenai Tuhan. "Tuhan itu baik", kata si pria beriman itu. "Oke kita lihat apakah selama perjalanan ini kau masih dapat berpikir seperti itu", jawab si pria atheis.


Ketika malam tiba, mereka sampai di sebuah desa kecil dan mencari suatu tempat untuk tidur. Mereka mencari ke semua tempat, ternyata tidak seorangpun yang mengijinkan mereka untuk bermalam di rumahnya. Jadi, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya keluar dari desa, dan memutuskan untuk tidur di luar desa.


"Aku berpikir kau akan berkata bahwa Tuhan itu baik", kata si pria atheis sinis. "Tuhan membuat hal tersebut, karena tempat ini adalah tempat terbaik untuk kita tidur", si pria beriman menjelaskan.


Mereka membangun tenda di sebuah pohon besar, di samping jalan masuk menuju desa dan mengikat keledai mereka dengan jarak sekitar 5 meter dari tenda mereka. Ketika mereka mulai menyalakan obor, mereka mendengar sebuah suara. Seekor singa menyerang keledai mereka, mencabik dan memakannya, lalu mereka memanjat pohon untuk berlindung.


"Kau masih berpikir Tuhan itu baik ?", tanya si pria atheis dengan marah. "Jika singa itu tidak membunuh keledai, kita yang akan dimakan oleh singa itu. Tuhan itu baik", jawab pria beriman.


Kemudian mereka mendengar suara ayam mereka. Dari atas pohon, mereka dapat melihat seekor kucing besar menyerang ayam mereka dan mencabiknya. Sebelum pria atheis itu berkata, pria beriman itu berkata, "ayam itu menyelematkan kita sekali lagi, Tuhan itu baik".


Beberapa menit kemudian, angin besar membuat obor mereka mati, obor satu-satunya yang dapat menghangatkan mereka. Sekali lagi, pria atheis itu mengejek sahabatnya, "rupanya kebaikan Tuhan bekerja untuk kita sepanjang malam", pria beriman tidak berkata apa-apa.


Pagi berikutnya, mereka sampai ke desa untuk membeli makanan. Sesampainya di sana, segera mereka mengetahui bahwa pada kemarin malam segerombolan perampok menyerang desa tersebut dan merampok semua yang ada di desa itu.


Mengetahui hal tersebut, pria beriman berkata, "sekarang sudah jelas. Tuhan itu sungguh baik. Jika kita bermalam di sini, kita akan dirampok seperti orang desa lainnya. Jika angin tidak memadamkan obor kita, gerombolan perampok yang berjalan di dekat kita akan melihat kita dan merampok kita juga. Sangat jelas bukan, bahwa Tuhan itu baik".



"Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! " (Mazmur 27 : 13 )

0 comments: