Sesungguhnya Aku Percaya Akan Melihat Kebaikan Tuhan Di Negeri Orang Orang Yang Hidup
RSS

SISANYA UNTUK TUHAN


Sering kita tidak pernah bisa memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan, karena kita tidak pernah sungguh sungguh punya hati yang rindu memberi terbaik buat Tuhan.

sering kita berpikir, jika kita mempunyai uang yang banyak maka kita akan mempersembahkan uang tersebut kepada Tuhan. Jika kita akan mendapat pekerjaan yang baik, kita baru akan mempersembahkan yang lebih baik untuk Tuhan. Tetapi itu hanya impian di siang bolong kita saja. Kita selalu 'berdagang' dengan Tuhan. Dan kenyataannya tidak pernah tercapai keinginan kita tersebut, Karena motivasi kita memberi hanya karena kelebihan kita.
Secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kelebihan menurut kita, itu merupakan sisa setelah segala keperluan kita tercukupi. waktu natal di gereja mengadakan acara mengunjungi panti asuhan dan kita jemaat dihimbau untuk mengumpulkan baju bekas untuk dibagikan ke anak anak kurang beruntung tsb. pernah nggak terlintas kita akan memberi pakaian baru yg special untuk mereka... bisa ditebak yang ada dalam pikiran kita adalah membongkar isi lemari kita dan mengeluarkan pakaian yang menurut kita "layak pakai" (second but new one ) untuk diberikan. sebenarnya motivasi kita 'memberi' itu hanya ingin mencari 'tong sampah' yang mau menerima 'pemberian' kita.

Dalam kejadian 4:3-4 , " Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu ". Jelas dikatakan bahwa Kain memberi dr sisa hasil tanahnya, sedangkan Habel memberi persembahan anak sulung kambing domba, yang terbaik dari yang dimilikinya. Firman Tuhan berkata bahwa persembahan Habel diterima sedangkan persembahan Kain di tolak.

Ingat juga kisah janda miskin di Lukas 21:1-4 , Yesus berkata di ayat 4 "Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.". Tuhan tidak mengukur dari nominal yang janda ini beri, tapi dia melihat kesungguhan janda miskin bahwa dia belajar memberi dari kekurangannya, bahkan untuk keperluan hidupnya sendiri tidak diperdulikannya lagi.

Mari kita belajar memberi dengan motivasi hati yang benar, dengan penuh ucapan syukur karena kebaikan Tuhan dalam hidup kita, yang memuliakan Bapa kita disurga. Bukan memberi karena ada sisa , kita merasa punya kelebihan atau berkecukupan bahkan yang lebih parah lagi karena ingin dilihat baik oleh orang lain...

Seberapa besar kerinduan kita untuk belajar memberi yang terbaik, karena Tuhan juga sudah memberi segalanya buat kita.....
1 comments

LIMA JARI BERDOA

Setiap jari kita dapat menunjukan Doa doa kita untuk orang orang yang ada di kehidupan kita.


JARI JEMPOL

Jari ini adalah jari yang paling dekat dengan anda, ketika anda sedang melipat tangan dan berdoa bagi orang-orang yang sangat akrab dengan anda. Sebutkan nama-nama mereka yang anda kenal dengan baik. bagi CS. Lewis, mendoakan orang-orang yang kita kasihi adalah "A SWEET DUTY".



JARI TELUNJUK

Jari berikut adalah si telunjuk. Doakan bagi mereka yang mengajar. ini termasuk hamba-hamba Tuhan, dosen, dokter dan para pendidik lainnya. mereka butuh dukungan dan hikmat agar dapat menunjukan arah yang tepat bagi mereka yang membutuhkan jasa mereka. Doakanlah mereka selalu.



JARI TENGAH

Ini jari yang paling tinggi, berarti kita harus ingat pada para pemimpin bangsa. doakan presiden hingga para pejabat dibawahnya. doakan para pemimpin organisasi sosial maupun bisnis. Mereka sering mempengaruhi bangsa kita dan membimbing opini publik. mereka sangat butuh bantuan dari-Nya.



JARI MANIS

Jari keempat adalah jari yang paling lemah. nah, guru piano pun biasanya cukup kebingungan ketika berhadapan dengan si jari yang lemah ini. oleh karena itu, mari kita doakan bagi saudara-saudara kita yang lemah, yang sedang terkena musibah dan lain-lain. kita doakan bagi mereka yang dianggap sebagai sampah masyarakat . mereka sangat butuh bantuan dan doa dari anda.



JARI KELINGKING

Jari terakhir ini paling kecil di antara jari -jari manusia. Inilah yang menggambarkan sikap kita yang seharusnya rendah hati saat berhubungan dengan Tuhan dan sesama. jadi, jangan lupakan berdoa bagi diri sendiri agar memiliki buah roh dan meneladani kehidupan YESUS KRISTUS, Tuhan kita. 0 comments

I'm gonna be like you, Dad

Suatu hari suami saya rapat dengan beberapa rekan bisnisnya yang kebetulan mereka sudah mendekati usia 60 tahun dan dikaruniai beberapa orang cucu. Di sela-sela pembicaraan serius tentang bisnis, para kakek yang masih aktif itu sempat juga berbagi pengalaman tentang kehidupan keluarga di masa senja usia.

Suami saya yang kebetulan paling muda dan masih mempunyai anak balita, mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, dan untuk itu saya merasa berterima kasih kepada rekan-rekan bisnisnya tersebut. Mengapa? Inilah kira-kira kisah mereka.

Salah satu dari mereka kebetulan akan ke Bali untuk urusan bisnis, dan minta tolong diatur tiket kepulangannya melalui Surabaya karena akan singgah kerumah anaknya yang bekerja di sana .

Di situlah awal pembicaraan "menyimpang" dimulai. Ia mengeluh,

" Susah anak saya ini, masak sih untuk bertemu bapaknya saja sulitnya bukan main."
"Kalau saya telepon dulu, pasti nanti dia akan berkata jangan datang sekarang karena masih banyak urusan. Lebih baik datang saja tiba-tiba, yang penting saya bisa lihat cucu.

"Kemudian itu ditimpali oleh rekan yang lain.

"Kalau Anda jarang bertemu dengan anak karena beda kota , itu masih dapat dimengerti," katanya.
"Anak saya yang tinggal satu kota saja, harus pakai perjanjian segala kalau ingin bertemu."
"Saya dan istri kadang-kadang merasa begitu kesepian, karena kedua anak saya jarang berkunjung, paling-paling hanya telepon.

"Ada lagi yang berbagi kesedihannya, ketika ia dan istrinya mengengok anak laki-lakinya, yang istrinya baru melahirkan di salah satu kota di Amerika. Ketika sampai dan baru saja memasuki rumah anaknya, sang anak sudah bertanya,"Kapan Ayah dan Ibu kembali ke Indonesia ?"
"Bayangkan! Kami menempuh perjalanan hampir dua hari, belum sempat istirahat sudah ditanya kapan pulang."

Apa yang digambarkan suami saya tentang mereka, adalah rasa kegetiran dan kesepian yang tengah melanda mereka di hari tua. Padahal mereka adalah para profesional yang begitu berhasil dalam kariernya.

Suami saya bertanya,"Apakah suatu saat kita juga akan mengalami hidup seperti mereka?" Untuk menjawab itu, saya sodorkan kepada suami saya sebuah syair lagu berjudul Cat's In the Cradle karya Harry Chapin. Beberapa cuplikan syair tersebut saya terjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia agar relevan untuk konteks Indonesia .

Serasa kemarin ketika anakku lahir dengan penuh berkah. Aku harus siap untuknya, sehingga sibuk aku mencari nafkah sampai 'tak ingat kapan pertama kali ia belajar melangkah. Pun kapan ia belajar bicara dan mulai lucu bertingkah.

Namun aku tahu betul ia pernah berkata,"Aku akan menjadi seperti Ayah kelak"
"Ya betul aku ingin seperti Ayah kelak"
"Ayah, jam berapa nanti pulang?"
"Aku tak tahu 'Nak, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti, dan tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama
"Ketika saat anakku ulang tahun yang kesepuluh; Ia berkata,"Terima kasih atas hadiah bolanya Ayah, wah ... kita bisa main bola bersama. Ajari aku bagaimana cara melempar bola"
"Tentu saja 'Nak, tetapi jangan sekarang, Ayah banyak pekerjaan sekarang"
Ia hanya berkata, "Oh ...."Ia melangkah pergi, tetapi senyumnya tidak hilang, seraya berkata,"Aku akan seperti ayahku. Ya, betul aku akan sepertinya"
"Ayah, jam berapa nanti pulang?"
"Aku tak tahu 'Nak, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti, dan tentu aja kita akan mempunyai waktu indah bersama"
Suatu saat anakku pulang ke rumah dari kuliah; Begitu gagahnya ia, dan aku memanggilnya,"Nak, aku bangga sekali denganmu, duduklah sebentar dengan Ayah"
Dia menengok sebentar sambil tersenyum,"Ayah, yang aku perlu sekarang adalah meminjam mobil, mana kuncinya?"
"Sampai bertemu nanti Ayah, aku ada janji dengan kawan"
"Nak, jam berapa nanti pulang?"
"Aku tak tahu 'Yah, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti dan tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama"
Aku sudah lama pensiun, dan anakku sudah lama pergi dari rumah;Suatu saat aku meneleponnya."Aku ingin bertemu denganmu, Nak"
Ia bilang,"Tentu saja aku senang bertemu Ayah, tetapi sekarang aku tidak ada waktu. Ayah tahu, pekerjaanku begitu menyita waktu, dan anak-anak sekarang sedang flu. Tetapi senang bisa berbicara dengan Ayah, betul aku senang mendengar suara Ayah"
Ketika ia menutup teleponnya, aku sekarang menyadari; Dia tumbuh besar persis seperti aku;Ya betul, ternyata anakku "aku banget".

Rupanya prinsip investasi berlaku pula pada keluarga dan anak. Seorang investor yang berhasil mendapatkan return yang tinggi, adalah yang selalu peduli dan menjaga apa yang diinvestasikannya. Mulailah belajar inveastasikan waktu kita bersama keluarga kita, sekalipun kita mungkin sulit utk berbaginya, suatu saat kita akan menuai hasilnya.

Sumber: Anonymous 0 comments